Judul buku: Marriage Deal
Penulis: Marisa Umami
Designer sampul: Ade Ismiati Hakimah
Penerbit: Roro Raya Sejahtera
ISBN: 978-602-5903-00-7
Tebal: 266 halaman
Harga Rp 76.000,-
Ada yang jauh lebih buruk dari pernikahan tanpa cinta.. pernikahan dengan cinta, tapi bertepuk sebelah tangan
Blurb:
Lian merencanakan segalanya sedari awal: sepakat untuk menikah, lamaran, menikah, lalu… bercerai. Beruntung sekali dia dipertemukan dengan Agam, yang tak keberatan diikutkan dalam rencana absurd itu.
Menjadi istri Agam berarti dia harus menjalahi kehidupan pernikahan mereka untuk beberapa waktu lamanya. Laki-laki itu menghayati perannya sebagai seorang suami, juga sahabat baru bagi Lian. Kebersamaan mereka lama-lama membangkitkan sesuatu yang tak pernah dia rencanakan: jatuh cinta pada arsitek tampan itu.
Meskipun berat, Lian sulit menyangkal perasaan barunya. Tapi ketika dia bermaksud mengusulkan untuk memperpanjang umur pernikahan mereka, Agam malah memintanya bercerai. Harusnya Lian tak keberatan, ini memang rencana mereka semula. Lalu kenapa air matanya tak berhenti keluar? Bagaimana mungkin Lian merasa kehilangan seseorang yang tak pernah benar-benar jadi miliknya?
~o0o~
Tentang Marriage Deal
Marriage Deal adalah novel romance yang mengangkat kehidupan pernikahan yang didasari tanpa cinta dan terlaksana karena perjodohan. Kisahnya seputar perjalana Lian, seorang dokter yang ingin menjadi dokter bedah jantung namun nianya terhalang oleh perjodohan yang telah disusun oleh kedua orang tuanya. Pernikahan belum terlaksana, tetapi Lian sudah menawarkan perceraian pada Agam, calon suaminya. Agam, sang arsitektur muda berbakat yang juga menerima perjodohan atas permintaan ibunya, memiliki pendapat lain terhdap pernikahan ini. Bagi Agam, menikah cukup sekali dan tidak berniat untuk bercerai. Nah, tentunya kita sebagai pembaca sudah dapat menebak jalan ceritanya, bukan? terutama saat membaca blurbnya. Namun tentunya, kita akan penasaran dengan pengemasan dan gaya penulisan kisah pernikahan tanpa cinta ini.
Akan sangat aneh bagi dua orang asing memutuskan menikah begitu saja tanpa alasan.” (hal-72)
Marriage Deal adalah karya pertama Marisa Umami yang saya baca. Dari info yang saya peroleh dari penulisnya langsung (bisa dibaca pada wawancara eksklusif bersama Marisa Umami), Marriage juga naskah pertama sang penulis yang naik cetak dan diterbitkan oleh penerbit roro raya sejahtera atau yang lebih kita kenal dengan penerbit Twigora. Disunting oleh Yuliono, naskah ini dapat dikatakan halus, minim typo dan kesalahan dalam penyusunan ejaan. Dari segi fisik, cover Marriage Deal tanpak sangat menarik, design lay out nya juga dapat dikatakan cantik, penilaian cukup tinggi saya apresiasikan buat novel ini.
Marriage Deal adlah novel yang ringan, mengingat tema yang diangkat juga dapat dikatakan tema yang umum namun pengemasan ceritanya cukup menarik. Alurnya maju, plotnya lancar dan tidak terlalu cepat atau pun lama. Gaya penulisan dan gaya bahasa yang digunakan santai, menarik dan bagi saya pribadi sangat menyenangkan. Bagian konfliknya sebenarnya terkesan biasa, namun bagian klimaksnya cukup membuat saya gregetan dan sempat mengubek emosi. Penyelesaian cerita sangat sederhana, namun cukup menyentuh. Sesuailah dengan ketebalan 266halaman.
Tokoh Marriage Deal
Berbicara tentang penokohan buku ini, tidak ada yang spesial selain karakter tokoh utama Merlian Malik. Marriage Deal diceritakan melalui sudut pandang orang pertama, yaitu dari Merlian Malik atau yang akrab dipanggil Lian. Karakter Lian terbilang cukup kuat, penyampaian emosi dan kecenderungan pengungkapan jalan pikiran Lian mampu membuat emosi saya camur aduk.
Lian digambarkan sebagai sosok keras kepala, egois, cuek, dan cenderung tak berpikir panjang. Secara objektif, saya ngga suka dengan karakter Lian karena tokoh yang egois cuma bikin hati panas dingin. Disamping itu, secara subjektif, saya suka dengan penggambaran, pembentukan dan perkembangan sosok Lian ini. Tanpa adanya kejelekan yang menempel pada tokoh Lian, novel ini akan semakin terasa biasa. Syukurlah, penulis mampu mempertahankan pembentukan karakter Lian sampai akhir dengan sedikit perkembangan yang lebih baik diakhir cerita.
Mengenai sosok Agam, Agam dapat dikatakan cowok yang biasa dengan tempelan ketampanan dan ketenangan yang luar biasa. Banyak yang mengatakan kalau karakter pria seperti Agam adalah karakter tokoh pria yang sempurna, tapi bagi saya Agam biasa aja, namun Agam memiliki nilai yang cukup tinggi sebagi pria modern yang pantas untuk dicari dan dimiliki. Awalnya saya marasa agak sedikit bosan dengan sikap Agam yang terkesan agak biasa. Maksud saya biasa disini bukan dari segi fisik tapi dari segi prilaku. Agak kesal dengan prilaku Agam yang agak maju mundur dalam menghadapi Lian. Chemistri diantara keduanya juga tidak terlalu saya dapat feelnya, kerasa banget feel chemistri Agam-Liam hanya dibagian akhir. Penilaian saya untuk penokohan, 4 dari 5 bintang saya suguhkan.
Pendapat saya akan Marriage Deal
Bagi saya pribadi, Marriage Deal adalah novel yang rekomended bagi penikmat romance yang menginginkan alur yang cukup cepat namun terkesan tak terburu-buru. Gaya bahasanya santai dan ringan, menajdi nilai lebih untuk novel ini. Saya hanya menyayangkan premisnya yang terlalu umum dan terkesan biasa, dan kurangnya suguhan konflik pada kehidupan pernikahan Agam-Lian, selebihnya tidak ada yang membuat saya tidak menyukai buku ini. Kisah cerita novel ini dapat dikatakan biasa aja, tapi pesannya luar biasa. Quotesnya juga menarik,
“Karena.. terkadang cinta kayak penyakit, ngga akan ketahuan kalau ngga dicek,” (hal-101)
Kutipan favoritku:
We need to start and experience every moments to define what we really feel toward each other.” (Hal-186)
Over all, saya suka dengan buku ini, saya suka dengan gaya tulisan ka Marisa, dan saya akan menantikan karya ka Marisa yang selanjutnya.
Photo Challenge Marriage Deal
(Gambar diambil setelah selesai ngajar kelas 9 SMP sselama dua sesi, pas banget lagi tepar. Diambil oleh siswa yang kebetulan jahil, tanpa disadari challengenya terlaksana, jadi ngga perlu repot-repot foto lagi >.<)